Menurut Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa di Seoul, Korea Selatan, Rabu (28/3), kesepakatan itu dibahas dalam pertemuan bilateral antara Presiden Yudhoyono dan Presiden Ukraina Viktor Yanukovych di sela KTT Keamanan Nuklir.
"Ukraina memiliki industri pertahanan yang cukup matang, jadi perlu menjalin kerja sama. Tapi semua tetap dilakukan sesuai dengan kebutuhan nasional dan peraturan yang ada," kata Marty yang mendampingi Presiden Yudhoyono dalam kunjungan di Seoul.
Ia menjelaskan, dalam setiap kerja sama pertahanan Indonesia tidak hanya ingin melakukan jual beli alat namun juga menjamin keberlangsungan kerja sama teknologi dan industri pertahanan.
No comments:
Post a Comment