Translate

Thursday, 9 February 2012

Inilah Pesawat Kepresidenan Republik Indonesia


JAKARTA-(IDB) : Sekretariat Negara (Setneg) secara resmi telah memiliki pesawat kepresidenan yang diperuntukkan bagi presiden dan wakil presiden RI.

Pesawat yang dibeli pemerintah adalah Boeing 737-800 yang dipesan khusus untuk mendukung kinerja presiden dan wakil presiden dalam melakukan kunjungan kerja baik di dalam maupun di luar negeri.

Berikut beberapa foto pesawat tersebut. 


Sumber : Inilah

Pesawat Kepresiden RI Punya 6 Tangki Bahan Bakar

JAKARTA-(IDB) : Biasanya sekelas pesawat Boeing Business Jet (BBJ) 2 hanya punya 1 tangki bahan bakar. Tapi khusus untuk Kepresidenan RI, tangki bahan bahan bakarnya berjumlah 6 unit yang memungkinkan pesawat ini terbang non-stop hingga 12 jam.

"Tangkinya ditambah menjadi 6 tangki," kata Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg), Lambock V Nahattans, saat konferensi pers di Kantor Setneg, Jl Veteran, Jakarta, Kamis (9/2/2012).

Penambahan yang tangki dikerjakan oleh PATS Aircraft System ini agar pesawat dapat terbang nonstop 10 hingga 12 jam. Pekerjaan penambahan tangki pesawat diperkirakan akan selesai pada April mendatang.

Setelah penambahan tangki selesai, barulah dilakukan pengerjaan cabin interior dan security system. Perusahaan pemenang lelang dalam pengerjaan cabin interior dan security system tersebut diumumkan pada akhir Februari ini.

"Lelang dilakukan secara terbuka. Tidak ada perusahaan yang direkomendasikan Boeing, semua perusahaan bisa mengikuti, baik dari luar negeri maupun dalam negeri," terang Lambock.

Selain dilengkapi 6 tangki bahan bakar, pesawat Kepresidenan RI juga dilengkapi berbagai perangkat sesuai kebutuhan yang diajukan oleh Sekretariat Negara. Yaitu kemampuan untuk:

1. Terbang non-stop hingga 12 jam
2. Mendarat di bandara-bandara kecil
3. Kapasitas penumpang disesuai untuk rombongan Presiden (lebih kurang 70 orang)
4. Peralatan navigasi, komunikasi, cabin insulation dan inflight entertainment khusus.
Sumber : Detik

No comments:

Post a Comment

weapon military