PARIS-(IDB) : Angkatan Udara Perancis tegas akan memensiunkan F-1CR dan mengganti peran mereka dengan F-2000D. Sebagai bagian dari program ini, adalah Thales yang diberi kontrak menerapkan pod elektronika taktis pengintaian ASTAC di pesawat tempur buatan Dassault itu.
Situs defense update, Jumat, menyatakan, proses ini paripurna pada 2014, saat F-1CR sudah purnawira dari jajaran dinas aktif pesawat-pesawat tempur Perancis.
Pod ASTAC ((Analyseur de Signaux TACtiques) dirancang bisa ditempatkan di tubuh (fuselage) F-4 Phantom, Mirage F1, dan Mirage 2000. Perangkat perang elektronika ini didedikasikan sebagai perangkat intelijen elektronika (ELINT) dan memiliki kemampuan pengintaian udara ke udara atau udara ke darat.
Termasuk di dalamnya adalah memonitor situasi seluruh medan pertempuran dan mengeluarkan perintah elektronika terhadap pertempuran yang dihadapi.
Kontrak kepada Thales itu meliputi seluruh modifikasi yang diperlukan untuk menjembatani pod ASTAC dengan Mirage 2000D, termasuk mengadaptasikan pijakan dan penentuan sistem penangkalan yang ditempatkan di pod.
ASTAC dirancang untuk bisa beroperasi dalam lingkungan jenuh medan magnet pancaran perang elektronika, menawarkan penentuan arah dan jarak secara sangat presisi dan pemakaian sistem algorietma sangat canggih guna menentukan lokasi pemancar sinyal elektronika yang bisa dijerap.
Parameter pokok sumber sinyal diukur dengan seluruh lingkungan elektromagnetik tinggi. Tahun-tahun belakangan ini Angkatan Udara Perancis memakai ASTAC dalam berbagai operasi di theater perang, di antara yang paling mutakhir adalah di Libia, saat F-1CR Perancis membuka serangan dalam Operasi Hamattan.
Situs defense update, Jumat, menyatakan, proses ini paripurna pada 2014, saat F-1CR sudah purnawira dari jajaran dinas aktif pesawat-pesawat tempur Perancis.
Pod ASTAC ((Analyseur de Signaux TACtiques) dirancang bisa ditempatkan di tubuh (fuselage) F-4 Phantom, Mirage F1, dan Mirage 2000. Perangkat perang elektronika ini didedikasikan sebagai perangkat intelijen elektronika (ELINT) dan memiliki kemampuan pengintaian udara ke udara atau udara ke darat.
Termasuk di dalamnya adalah memonitor situasi seluruh medan pertempuran dan mengeluarkan perintah elektronika terhadap pertempuran yang dihadapi.
Kontrak kepada Thales itu meliputi seluruh modifikasi yang diperlukan untuk menjembatani pod ASTAC dengan Mirage 2000D, termasuk mengadaptasikan pijakan dan penentuan sistem penangkalan yang ditempatkan di pod.
ASTAC dirancang untuk bisa beroperasi dalam lingkungan jenuh medan magnet pancaran perang elektronika, menawarkan penentuan arah dan jarak secara sangat presisi dan pemakaian sistem algorietma sangat canggih guna menentukan lokasi pemancar sinyal elektronika yang bisa dijerap.
Parameter pokok sumber sinyal diukur dengan seluruh lingkungan elektromagnetik tinggi. Tahun-tahun belakangan ini Angkatan Udara Perancis memakai ASTAC dalam berbagai operasi di theater perang, di antara yang paling mutakhir adalah di Libia, saat F-1CR Perancis membuka serangan dalam Operasi Hamattan.
Sumber : Antara
No comments:
Post a Comment