MOSCOW-(IDB) : Janji Perdana Menteri Rusia Vladimir Putin untuk memodernisasi total kekuatan nuklir strategisnya sudah dimulai dari sekarang.
Secara bertahap, rudal-rudal balistik antarbenua (ICBM) Rusia mulai digantikan dengan generasi terbaru sehingga pada 2020 sekitar 97 persen arsenal nuklir Rusia sudah menggunakan rudal paling baru.
Demikian dijelaskan Komandan Pasukan Rudal Strategis (SMF) Rusia Letnan Jenderal Sergei Karakayev, di Moskwa, Selasa (22/2/2012), dalam pertemuan dengan Presiden Rusia Dmitry Medvedev.
Menurut Karakayev, saat ini baru 30 persen arsenal nuklir Rusia yang telah menggunakan ICBM generasi terbaru, yakni rudal Topol-M (SS-27 Sickle B), dan RS-24 Yars (SS-29). ”Kami berharap komposisi ini akan meningkat menjadi 60 persen pada 2016 dan 97 persen pada 2020,” tutur Karakayev.
Saat ini tiga divisi rudal strategis Rusia sudah dilengkapi dengan rudal-rudal baru, dua di antaranya akan selesai melakukan proses penggantian pada 2012 ini. Hari Selasa kemarin, Divisi Rudal Tatischevo dekat Saratov di Rusia barat daya mulai mengoperasikan resimen keenam sistem rudal Topol-M yang diluncurkan dari silo bawah tanah.
Baik Putin maupun Medvedev mengatakan, langkah Rusia meningkatkan kemampuan rudal strategisnya adalah reaksi terhadap rencana AS dan NATO menggelar sistem perisai rudal di Eropa yang oleh Rusia dianggap sebagai ancaman langsung.
Rudal Topol-M memiliki jarak tembak hingga 11.000 kilometer dan diyakini kebal terhadap semua sistem pertahanan antirudal balistik yang sudah atau direncanakan akan digelar AS. Selain mampu melakukan manuver pengelakan terhadap rudal pencegat, Topol-M juga membawa peluru sasaran umpan untuk mengalihkan arah rudal pencegat.
Rudal ini juga dilengkapi tameng antiradiasi, kebal terhadap serangan pulsa kejut elektromagnetik, ledakan nuklir, dan tembakan laser. Pada 2020, SMF Rusia diharapkan sudah mengoperasikan 170 unit Topol-M, baik yang diluncurkan dari silo maupun dari mobil peluncur; 30 unit rudal SS-19; dan 108 unit rudal RS-24, yang tersebar di sembilan divisi rudal strategis.
Untuk meningkatkan respons terhadap perisai rudal Eropa NATO, Rusia juga dikabarkan akan memodernisasi dua lapangan terbang di Kaliningrad, wilayah enklaf Rusia yang terletak di antara dua anggota NATO di kawasan Baltik, yakni Polandia dan Lituania.
Satu lapangan terbang di Chkalovsk akan ditingkatkan kemampuan landasan pacunya sehingga panjangnya akan menjadi 3.500 meter, sementara satu lapangan terbang era Uni Soviet yang sudah ditelantarkan di Baltic Spit akan direvitalisasi menjadi pangkalan pesawat amfibi untuk keperluan pengintaian dan SAR.
Sumber : Kompas
No comments:
Post a Comment