NEW DELHI-(IDB) : India berhasil melakukan uji coba sistem pertahanan udara yang baru, Jumat (10/02), di negara bagian Orissa. Uji coba tersebut dilakukan dengan menembak jatuh sebuah rudal balistik di ketinggian 15 km. Sistem ini juga telah diuji coba untuk mencegat rudal pada ketinggian 75 km. Rudal yang terdiri dari dua tingkat ini dinamakan Sistem Pertahanan Udara Pertiwi atau (Prithvi Air Defence System).
Dikembangkan oleh Organisasi Riset dan Pengembangan Pertahanan India (DRDO) dengan dukungan Israel pada pengembangan radar utama yang dapat mendeteksi kedatangan sebuah rudal sejauh 400 km. Kepala DRDO Vijay Kumar mengatakan, bahwa sistem pertahanan ini siap digunakan sebagai pencegat objek apapun di kawasan endo-atmospheric atau di bawah ketinggian 50 km. India berhasil menyamai kekuatan rudal antisatelit China yang berhasil diuji coba Januari 2007.
Rudal China ini diyakini oleh AS dikembangkan berdasarkan desain rudal balistik DF-21 dan dinamai sebagai SC-19 oleh Letjen Michael Maples, Direktur Defense Intelligence Agency AS. Selama ini hanya AS dan Rusia yang mempunyai kemampuan mengembangkan senjata anti satelit. Senjata anti satelit dikembangkan di era tahun 1950-an oleh AS untuk menghancurkan satelit musuh untuk tujuan militer. Di era mutakhir, posisi satelit sangat dominan dalam komunikasi dan pemetaan dalam sebuah operasi militer.
Dikembangkan oleh Organisasi Riset dan Pengembangan Pertahanan India (DRDO) dengan dukungan Israel pada pengembangan radar utama yang dapat mendeteksi kedatangan sebuah rudal sejauh 400 km. Kepala DRDO Vijay Kumar mengatakan, bahwa sistem pertahanan ini siap digunakan sebagai pencegat objek apapun di kawasan endo-atmospheric atau di bawah ketinggian 50 km. India berhasil menyamai kekuatan rudal antisatelit China yang berhasil diuji coba Januari 2007.
Rudal China ini diyakini oleh AS dikembangkan berdasarkan desain rudal balistik DF-21 dan dinamai sebagai SC-19 oleh Letjen Michael Maples, Direktur Defense Intelligence Agency AS. Selama ini hanya AS dan Rusia yang mempunyai kemampuan mengembangkan senjata anti satelit. Senjata anti satelit dikembangkan di era tahun 1950-an oleh AS untuk menghancurkan satelit musuh untuk tujuan militer. Di era mutakhir, posisi satelit sangat dominan dalam komunikasi dan pemetaan dalam sebuah operasi militer.
Sumber : Jurnas
No comments:
Post a Comment